Tips Menyiapkan Seserahan Adat Bali
Tips Menyiapkan Seserahan Adat Bali Terlengkap
Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing dalam prosesi pernikahan. Salah satunya seperti Bali. Bali memiliki prosesi pernikahan yang khas dan unik. Selain proses pernikahan, persiapan seserahannya pun harus direncanakan secara matang. Pada artikel ini, kami akan mengulas tips menyiapkan seserahan adat Bali secara lengkap.
Pernikahan di Bali dikenal juga dengan istilah pawiwahan. Prosesinya begitu lekat dengan tatanan adat, budaya, dan keagamaan. Prosesi keagamaan yang diambil oleh adat Bali adalah agama Hindu.
Tata Cara Pernikahan Adat Bali
Ada beberapa hal yang harus disiapkan jika ingin menikah menggunakan adat Bali. Nah, kali ini akan kami ulas apa saja tata cara pernikahan adat Bali dalam agama Hindu:
Mempersiapkan Hari Baik
Kedua mempelai yang akan menikah haruslah menentukan hari baik terlebih dahulu. Hari baik harus ditentukan sesuai kalender Hindu. Menentukan hari baik diyakini dapat memengaruhi kelancaran prosesi pernikahan. Selain itu, juga diyakini dapat menjadi hal positif untuk kehidupan rumah tangga para calon mempelai.
Prosesi Ngekeb
Ngekeb adalah prosesi persiapan calon pengantin wanita. Persiapan yang dilakukan adalah luluran menggunakan bahan-bahan alami. Ada banyak bahan yang biasanya digunakan. Di antaranya seperti daun merak, kunyit beras, dan kenanga. Semua bahan ditumbuh halus untuk menjadi bahan luluran.
Prosesi Menjemput Calon Mempelai Wanita
Prosesi pernikahan adat Bali dilakukan di kediaman calon mempelai pria. Jadi, calon mempelai wanita wajib dijemput terlebih dahulu. Proses penjemputan harus mengenakan kain kuning tipis. Kain kuning ini memiliki simbol khusus. Yaitu sebagai tanda bahwa mempelai wanita siap meninggalkan masa lajangnya untuk memulai kehidupan baru.
Prosesi Munggah Lawang (Buka Pintu)
Tahap ini merupakan proses calon mempelai wanita mengetuk pintu calon mempelai pria. Ritual ini disebut juga dengan istilah munggah lawang. Biasanya, ritual ini diiringi dengan tembang dan syair yang dilakukan oleh kedua utusan masing-masing mempelai.
Prosesi Masegehagung
Prosesi ini bertujuan untuk menyambut mempelai wanita. Kain kuning yang tadi dikenakan, akan dibuka pada ritual ini. Pembukaan kain kuning akan dilakukan oleh calon mempelai pria, lalu ditukar dengan uang.
Prosesi Mekala-Kalaan
Mekala-kalaan merupakan prosesi awal memutuskan benang. Acara ini menandakan bahwa kedua mempelai sudah siap memulai kehidupan berumah tangga. Pada prosesi ini, akan ada cukup banyak rangkaian tahapan yang harus dilalui.
Ritual Natab Banten Beduur
Prosesi ini adalah ritual pertemuan keluarga. Ritual ini akan dilakukan di pura. Tujuannya untuk meminta doa kepada para leluhur untuk melanjutkan keturunan.
Prosesi Mejauman
Prosesi ini merupakan ritual terakhir dari pernikahan adat Bali. Ritual ini bertujuan untuk menghormati para leluhur keluarga dan memohon pamit.
Persiapan Seserahan Pernikahan Adat Bali
Adapun isi seserahan, sama dengan adat di daerah lainnya. Isi seserahan untuk calon pengantin wanita di antaranya seperti.
- Make up dan beauty stuff (eyeshadow, foundation, lipstick, parfum, dan lain-lain)
- Pakaian dalam
- Sepatu dan tas (sesuai dengan rutinitas dan kebutuhan)
- Perlengkapan mandi (handuk, sabun, shampoo, conditioner, dan lain-lain)
- Jam tangan
- Perhiasan
- Bad cover dan sprei
- Kain atau kebaya
Dari list di atas, Anda bisa menambahkan atau mengurangi beberapa. Karena, tidak ada aturan tetap terkait jumlah seserahan. Anda bisa menyesuaikannya dengan kemampuan dan kesepakatan. Itulah tips menyiapkan seserahan adat Bali. Perlu Anda ketahui, selain jumlah, isi seserahan pun tidak harus sesuai dengan list di atas. List di atas hanya gambaran persiapan. Semoga bermanfaat untuk Anda yang berencana menyusun persiapan pernikahan adat Bali.