Berikut Tata Cara Pernikahan Adat Manado

Berikut Tata Cara Pernikahan Adat Manado

Proses pernikahan yang biasanya dilakukan oleh beberapa orang di Minahasa ini memang selalu mengalami banyak perubahan dan juga perkembangan. Di mana dulunya seseorang akan dilakukan pingitan, namun saat ini justru telah ditiadakan dengan beberapa alasan tertentu. Adanya acara mandi di pancuran air pun banyak yang meniadakannya. Apalagi menerapkan pernikahan adat Manado di sejumlah kota-kota besar.

Bagaimana dan Apa Saja Rincian Pernikahan Adat Manado?

Biasanya, untuk pernikahan dengan menggunakan adat Manado ini sendiri adalah Lumelek atau menginjak batu dan juga Bacoho. Bahkan biasanya pelaksanaan adat, akad dan resepsi ini akan dilakukan dalam satu hari saja. Di saat memandikan pengantin, kemudian merias wajah, menggunakan busana pengantin, menggunakan mahkota serta topi pengantin ini biasanya dilakukan untuk sebuah acara upacara yang dinamakan dengan Maso Minta atau Toki Pintu.

Untuk beberapa tata cara akan pernikahan adat Manado ini diantaranya sebagai berikut ini:

Bacoho atau Mandi Adat

Setelah mandi dengan menggunakan sabun seperti pada umumnya, kemudian melakukan pencucian rambut bacoho baik secara tradisional maupun hanya untuk simbolisasi saja. Biasanya, bahan tradisional yang akan digunakan ini bahan dari lemong nipis atau lemong bacoho.

Lumele Mandi Adat

Pada cara ini, pengantin akan disiram menggunakan air yang akan diberikan dengan bunga-bunga berwarna putih, jumlahnya 9 jenis bunga, memiliki bau yang wangi dan akan disiramkan menggunakan gayung secara 9 kali.

Upacara Pernikahan

Untuk upacara pernikahan nantinya bisa dilakukan baik di rumah pengantin pria maupun pengantin wanita. Biasanya, pengadaan acara pernikahan di sebuah tempat tertentu, akan berbeda-beda. Sebab, hal ini akan berhubungan dengan proses perjalanan pengantin nantinya. Sebagai contohnya pria yang ke rumah pengantin wanita, kemudian ke Gereja dan menuju ke acara resepsi, dan seterusnya. Biasanya, orang Mapalus ini akan diabntu oleh sejumlah warga desa seperti yang dilakukan di desa Tombuluan.

Prosesi Acara di Pelaminan

Biasanya, untuk upacara yang akan dilakukan di pelaminan nanti adalah upacara Tawa’ang dan minum dari mangkuk bambu atau kower. Kemudian, ada juga upacara untuk membelah kayu bakar yang dikenal dengan salah satu suku yaitu sub-etnis Tombulu dan Tontemboan. Selama pernikahan ini berlangsung, maka untuk bahasa yang akan digunakan adalah bahasa yang berbentuk sastra bahasa sub-etnis Tombulu Tontemboan dan termasuk sebagai sebuah bahasa yang berisi tentang nasehat untuk pasangan pengantin.

Jadi, itulah sebagian tata cara dari pernikahan adat Manado yang nantinya bisa Anda langsungkan khususnya Anda yang ingin melakukan pernikahan adat. Selain itu, untuk melakukan persiapan pernikahan adat ini biasanya akan memakan biaya yang tidak sedikit karena melibatkan cukup banyak orang. Sehingga, Anda dan pasangan Anda mulai saat ini wajib untuk mempersiapkan tabungan nikah untuk mengadakan pernikahan dengan adat Manado sendiri.