Wajib Tau !! Ini Dia Hantaran Seserahan Adat Jawa
Hantaran Seserahan Adat Jawa dalam rencana sebuah pernikahan begitu kaya akan makna dan simbol. Hantaran seserahan merupakan segala perangkat yang diberikan oleh calon mempelai pria kepada calon mempelai perempuan sebagai hadiah dan tanda pinangan. Hantaran seserahan dalam agama dan budaya kita menandai keseriusan calon pengantin pria untuk menikahi seorang perempuan yang dipilihnya sebagai istrinya kelak.
Hantaran Seserahan biasanya diberikan saat calon mempelai pria melakukan lamaran kepada pihak calon mempelai perempuan. Dalam acara lamaran itu, sang calon pengantin pria akan mengajak kedua orang tua, wali, dan beserta keluarga besarnya untuk mendampinginya di acara tersebut.
Berbeda dengan acara tunangan yang tidak diwajibkan diadakan, maka prosesi lamaran bersifat wajib dilakukan, baik sesuai dengan ajaran agama Islam maupun adat istiadat, termasuk dari adat Jawa sendiri.
Prosesi lamaran pada umumnya dilakukan sederhana, yakni bisa di rumah kediaman calon mempelai perempuan, atau menyewa sebuah aula terdekat jika diperlukan dan tetamu yang hadir cukup banyak. Prosesi lamaran dilakukan sebelum acara pernikahan dilakukan, yakni sekitar 3-5 bulan sebelum acara pernikahan. Atau tergantung dari kondisi dan situasi yang ada. Justru dalam acara lamaran itu nantinya akan disepakati tanggal dan bulan baik untuk melakukan acara pernikahan, membentuk panitia kecil, berbicara soal biaya, tempat, dan persiapan lain yang dibutuhkan untuk acara pernikahan tersebut.
Dalam prosesi lamaran itu, calon mempelai pria beserta orang tua dan saudara-saudaranya membawa banyak hantaran seserahan yang sudah dihias cantik dan menarik dalam bentuk parsel-parsel. Hiasan Hantaran seserahan bisa dalam bentuk parsel nampan, parsel dalam bentuk kotak, dan parsel dengan aksesoris pita emas, manik-manik dan hiasan lainnya.
Makna dan Simbol dari Hantaran Seserahan Adat Jawa
Jika kedua calon pengantin menyepakati prosesi lamaran yang dilakukan sesuai adat istiadat Jawa, maka biasanya hantaran seserahan akan berjumlah ganjil, seperti 7 paket, 9 paket, atau 11 paket parsel hantaran seserahan yang akan diberikan kepada calon mempelai perempuan. Tentunya ini diluar dari paket hantaran yang diberikan untuk keluarga si perempuan jika mampu dan bersedia.
Berikut hantaran seserahan yang biasa diberikan dan dilakukan sesuai dengan adat istiadat orang Jawa, dan apa arti serta simbol dari masing-masing hantaran tersebut, seperti:
- Al Qur’an dan Seperangkat Alat Sholat; mengartikan kedua calon pengantin harus taat kepada Allah sebagai Sang Khalik dan akan menjalankan pernikahan sesuai dengan ketentuan yang diajarkan oleh agama Islam;
- Set Perhiasan; ini merupakan parcel hantaran yang disesuaikan dengan kemampuan si calon pengantin laki. Perhiasan utama biasanya cincin lamaran, kemudian bisa ditambah dengan gelang, kalung dan anting emas. Kadar emas sesuai kemampuan dan keinginan perempuan yang akan menggunakannya. Hantaran perhiasan ini mengartikan calon pengantin perempuan harus tampak cantik, bersinar dan memesona;
- Setelan Pakaian atau Kain Batik; Biasanya hantaran setelan pakaian disesuaikan dengan kemauan calon isteri, apakah dia meminta pakaian tidur, baju pesta atau baju formil. Dalam adat Jawa sendiri, biasanya parcel hantaran pakaian diberikan berupa kebaya dan kain batik, ditambah dengan pakaian dalam perempuan. Parcel hantaran pakaian ini mengartikan perlunya kerahasiaan rumah tangga dijaga baik oleh isteri dan suami saat menikah nanti;
- Make up dan perawatan wajah (skincare); sebelum membeli dan menyiapkannya, pastikan paket kosmetik ini digunakan oleh calon pengantin perempuan, baik dari merek kosmetik, jenis-jenis kosmetik yang biasa digunakan, seperti bedak, lipstik dan foundation misalnya. Hantaran kosmetik ini memberi simbol perlunya istri selalu tampil cantik dan menarik didepan suaminya nanti;
- Daun Sirih atau Suruh Ayu; ini merupakan selingan utama dari hantaran-hantaran seserahan lain. Daun sirih mempunyai simbol kebahagiaan dan keselamatan buat pasangan calon suami-isteri yang akan menikah nanti;
Selain itu, parcel hantaran seserahan lainnya bisa berupa sepatu dengan hak, tas, bed cover, dan lainnya sebagai pelengkap dan tampak calon suami sudah siap untuk membangun sebuah rumah tangga. Dan merupakan suatu Tabungan Pernikahan Jika memungkinkan, calon mempelai pria juga membawa hantaran untuk orangtua dan saudara-saudara si calon pengantin perempuan. Hantaran buat keluarga bersifat umum, seperti kue, buah-buahan dan roti. Demikian informasi dan ulasan mengenai Hantaran Seserahan Adat Jawa.