Sejarah Pakaian Adat Se-Indonesia, Ada Daerahmu?
Pakaian adat menjadi salah satu warisan budaya yang masih dilestarikan di Indonesia. Tidak hanya sebagai selembar kain, namun juga memiliki nilai dan cerita sejarah dibalik motif dan bentuknya. Bahkan baju ini sangat sakral dan tiada duanya.
Zaman dulu, pakaian adat sudah menjadi pakaian yang dikenakan sehari-hari. namun, seiring waktu berjalan, budaya ini mulai ditinggalkan. Pakaian sekarang sudah mengalami perubahan menjadi lebih simpel dan nyaman dikenakan.
Umumnya, pakaian adat seluruh Indonesia dikenakan pada saat perayaan hari-hari besar seperti hari Kartini, hari kemerdekaan, dan lainnya. Pasti anda hanya mengenai sebagian atau bahkan hanya pakaian adat di wilayah tempat tinggal.
Nah, jika itu benar, simak artikel ini! disini akan diberikan gambaran mengenai keunikan dan cerita sejarah dibalik pakaian adat yang dikenakan. Berikut penjelasannya:
Pakaian Adat Papua
Daerah Papua menjadi wilayah yang masih terpencil dan terisolasi dari suku lainnya. Hal ini yang menyebabkan kebudayaan yang ada di dalamnya masih kental termasuk pakaian adat yang dikenakan.
Baik masyarakat pria atau wanita umumnya mengenakan model baju rok rumbai-rumbai yang terbuat dari daun sagu. Masyarakat Papua juga suka mengenakan hiasan di kepala yang umumnya terbuat dari bulu burung kasuari, anyaman daun sagu, kerang, hingga gigi anjing.
Pakaian Tradisional Bodo Dari Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi terbesar di wilayah Indonesia bagian timur dan memiliki berbagai kebudayaan yang masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar. Salah satunya yaitu pakaian tradisional yaitu baju bodo.
Baju bodo menjadi pakaian adat seluruh Indonesia khas Sulawesi Selatan. Baju ini tercantum dalam Kitab Patuntung yaitu kitab Animisme dan Dinamisme pada masa nenek moyang. Baju ini terbuat dari kain muslim yang tipis dan transparan. Memiliki lengan pendek yang dipasangkan dengan sarung ikat pada bagian bawah.
Dalam pemakaiannya pun terdapat aturan khusus yang harus dipatuhi. Untuk anak perempuan 10-14 tahun maka menggunakan warna jingga dan merah, remaja 17-25 tahun menggunakan warna merah, sedangkan bangsawan menggunakan warna hijau.
Pakaian Tradisional Sunda
Masyarakat Jawa Barat tepat nya suku Sunda memiliki beberapa pakaian adat yang disesuaikan dengan strata sosial yang dimiliki. Namun, seiring berjalannya waktu, pakaian adat yang paling populer di Sunda yaitu kebaya yang umumnya dikenakan oleh pengantin wanita.
Kebaya yang dikenakan oleh suku Sunda tertentu berbeda dengan wilayah lainnya. kebaya ini dipasangkan dengan kain batik yang disebut dengan kain kebat dan dilengkapi dengan ikat pinggang. Untuk pengantin wanita biasanya ditambah mahkota atau siger yang digunakan untuk menutup kepala.
Dalam Pernikahan adat seluruh Indonesia pria Sunda, umumnya menggunakan baju jas dengan kerah yang bernama jas takwa. Pada bagian bawah dilengkapi dengan celana panjang yang dihias dengan kain batik. Penutup kepala yang digunakan yaitu berupa benda, ditambah keris dan jam rantai sebagai aksesoris tambahan.
Demikian pembahasan mengenai pakaian adat seluruh Indonesia, terus lestarikan budaya yang ada di Indonesia untuk generasi selanjutnya. Tidak hanya mengandung nilai estetik, juga nilai sejarah yang melekat di setiap motif, model, dan jenis bahan.