Penerapan Parenting Yang Baik Untuk Tumbuh Kembang Anak
Setiap orang tua perlu mengetahui cara parenting yang baik untuk tumbuh kembang anak. Baik itu yang bersifat mendidik, membimbing, memberikan perhatian, menjaga kesehatan, serta berinteraksi dalam kegiatan sehari-hari. Para orang tua juga harus memiliki kesadaran bahwa mengasuh anak tidak boleh dilakukan asal-asalan. Mereka membutuhkan pengetahuan serta keterampilan dalam hal pengasuhan agar anak bisa bekembang dengan maksimal.
Apa Itu Parenting?
Parenting adalah pola pengasuhan anak yang menekankan pada sikap positif. Pola asuh ini akan membantu anak memiliki kemampuan intelektual, emosional, sosial, spiritual serta fisik yang baik. Berbagi tugas antara suami dan istri dalam mengurus anak termasuk salah satu cara parenting yang bisa diterapkan.
Tujuan utama parenting adalah untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi masa depan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua menerapkan jenis atau tipe pola asuh yang tepat untuk anak-anak mereka.
Aspek Yang Perlu Diperhatikan Dalam Parenting Anak
Orang tua memiliki tanggung jawab untuk memberikan pola asuh yang sesuai dengan kebutuhan anak. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam parenting anak. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.
Usia Anak
Pola asuh anak bersifat dinamis, yaitu sejalan dengan masa pertumbuhannya. Parenting anak saat masih bayi tentu sangat berbeda dengan parenting anak usia balita atau sekolah dasar.
Parenting 1-12 bln mengharuskan orang tua memfokuskan perhatian mereka pada pertumbuhan anak. Misalnya dengan mendaftarkan imunisasi dasar untuk bayi, menciptakan lingkungan yang aman di dalam rumah, belajar untuk memahami bahasa bayi, serta merangsang perkembangan sosial dan intelegensi bayi dengan cara memberikan permainan edukatif.
Ketika anak menginjak usia balita, orang tua bisa menerapkan parenting usia 1-5th. Di usia ini, anak akan menunjukan perkembangan yang cukup pesat secara fisik maupun keterampilan motoriknya. Di samping itu, kosakata bahasa pada anak balita juga akan semakin bertambah.
Pada masa ini, orang tua perlu memberikan lebih banyak perhatian kepada anak seperti melindungi anak ketika sedang berlari atau menaiki tangga dan mengarahkan anak dalam mengendalikan emosi.
Memasuki usia 5-10 tahun, kemandirian anak mulai tumbuh karena telah mengenal dunia sekolah. Selain menjalin persahabatan dengan teman sebaya, anak-anak di usia ini juga akan menunjukan bakat atau hobi baru. Parenting usia 5-10th yang bisa orang tua lakukan diantaranya membimbing anak agar rajin belajar, mengajari untuk selalu berbuat baik di sekolah serta membantu anak menyalurkan bakat yang dimiliki.
Anak kemudian akan terus berkembang hingga menginjak usia pra-remaja dan remaja. Mereka biasanya akan mengalami pubertas, memiliki kedewasaan emosional serta mengenal teknologi. Di fase ini, orang tua akan menghadapi tantangan dalam parenting anak usia sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas.
Parenting yang bisa diterapkan untuk anak usia ini adalah dengan membuat peraturan yang jelas tentang hak-hak dan kewajiban anak. Biasakan anak untuk menjalani pola hidup sehat, membatasi pemakaian handphone atau laptop, mengajarkan anak untuk membantu pekerjaan rumah, dan lain sebagainya.
Kekompakan Orang Tua
Pola asuh anak akan berjalan secara optimal dengan adanya kekompakan dari orang tua. Perbedaan cara pandang ibu dan ayah dalam pola asuh akan membuat anak merasa bingung. Dalam beberapa kasus, pertengkaran orang tua akibat perbedaan cara pandang dalam penerapan pola asuh anak kerap terjadi. Hal ini tentu saja akan membuat anak merasa sedih dan kecewa.
Untuk mengatasi hal tersebut, orang tua sebaiknya memahami cara menjaga hubungan di dalam rumah. Lakukan diskusi tanpa sepengetahuan anak dan temukan solusi mengenai penerapan parenting terbaik untuk buah hati.
Komunikasi Dua Arah
Komunikasi dua arah dibutuhkan dalam pola pengasuhan anak. Hindari menerapkan pola asuh yang kaku atau memaksa sehingga anak tidak memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Agar anak merasa dihargai, orang tua bisa meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesahnya sekaligus mendorong mereka dalam mengasah kemampuan berargumen dan menganalisa masalah.
Peran Ibu Dan Ayah Dalam Parenting
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa parenting yang baik memerlukan kerjasama dari kedua orang tua. Tidak sedikit orang tua yang mengikuti seminar parenting atau mencari informasi mengenai tips penerapan pola asuh anak melalui laman internet. Mereka mempelajari bagaimana cara suami dan istri membagi tugas dalam mengurus anak.
Peran ibu dalam perkembangan anak dinilai sangat mendominasi dan esensial, misalnya dengan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan anak. Ya, anak di bawah usia satu tahun membutuhkan ragam nutrisi untuk memenuhi asupan gizinya. Oleh karenanya, ibu harus melengkapi kebutuhan karbohidrat, protein, mineral, vitamin serta lemak yang baik untuk pertumbuhan anak.
Ibu juga perlu membiasakan anak memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang baik untuk pertumbuhan, sekalipun saat anak masih bayi. Dengan menerapkan pola makan bayi sesuai panduan, si kecil tentu bisa tumbuh dengan ideal dan sehat.
Di samping itu ibu harus menstimulasi perkembangan anak dengan mengajaknya bermain sambil belajar, melakukan aktivitas yang menyenangkan, serta memperkenalkan anak dengan teman-teman seusianya. Terutama ketika anak mulai menginjak usia 5 tahun. Pengalaman yang dimiliki anak tersebut nantinya akan menentukan seperti apa karakter mereka di masa depan.
Usahakan untuk tidak membanding-bandingkan anak dan membiarkan anak menjadi dirinya sendiri. Jika ibu terlalu memaksakan impian serta kehendaknya, anak pasti akan merasa terkekang dan tidak bisa mewujudkan impiannya sendiri.
Lalu, bagaimana dengan ayah? Jangan khawatir, peran ayah dalam perkembangan anak juga tidak kalah penting. Anak yang mendapatkan pengasuhan dari ayah dalam kesehariannya cenderung memiliki IQ yang tinggi. Hal tersebut disebabkan interaksi antara ayah dan anak lebih menekankan pada eksplorasi kritis dan analitis.
Seorang ayah memiliki peranan dalam setiap fase kehidupan yang dijalani oleh anak. Jadi, tidak hanya ibu saja yang berperan dalam perkembangan bayi usia 1-12 bulan. Ketika lahir ke dunia, sosok ayah sangat dibutuhkan untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi bayi maupun ibunya. Menggendong dan memeluk merupakan contoh tindakan yang bisa Ayah lakukan ketika bayi sedang menangis.
Peran ayah akan terus berlanjut sampai anak tumbuh menjadi balita dan bersekolah. Pada masa ini, ayah bisa mendampingi anak dalam mengeksplor hal-hal baru di sekitarnya. Ketika anak menginjak usia remaja, ayah juga berperan dalam pembentukan karakter seperti membuat anak lebih percaya diri dan menanamkan sikap bertanggung jawab.
Intinya, ayah maupun ibu sama-sama memiliki peran yang besar dalam keberhasilan tumbuh kembang anak. Agar keharmonisan keluarga tetap terjaga, berbagi tugas antara suami dan istri dalam mengurus rumah pun perlu dilakukan.
Orang tua juga bisa melibatkan anak dalam melakukan tugas kecil di rumah. Aktivitas ini akan membantu anak untuk mempelajari bagaimana membangun solidaritas dan kerja sama dalam keluarga. Menerapkan pola asuh anak yang tepat memang perlu dilakukan oleh para orang tua. Sebab, setiap anak pasti memiliki sifat atau watak yang berbeda-beda. Dengan parenting yang baik orang tua bisa mendidik anak mereka menjadi pribadi yang berkarakter, mandiri, santun, dan membanggakan.