Mitos Pernikahan yang Sering Bikin Calon Pengantin Cemas

Mitos Pernikahan yang Sering Bikin Calon Pengantin Cemas

Mitos Pernikahan yang Banyak Beredar di Masyarakat

Mitos pernikahan seringkali menjadi ganjalan besar bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan. Bagaimanapun juga, di masyarakat kita memang masih banyak yang percaya terhadap mitos. Sayangnya, banyak sekali jenis mitos yang malah membuat kita merasa terganggu dan merasa cemas.

Namanya saja mitos, belum ada yang membuktikan apakah memang benar atau tidak. Sebagian orang memang percaya mitos namun tidak sedikit pula yang tidak percaya terhadap mitos karena tak ada dasar fakta yang tepat. Salah satu jenis mitos yang seringkali mengganggu adalah mitos soal pernikahan. Mitos ini seringkali membuat calon pengantin akan merasa gelisah.

Kali ini kita akan membahas seputar mitos pernikahan yang banyak beredar di masyarakat. Bagi anda yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan, informasi ini bisa menjadi jawaban sekaligus solusi untuk mengatasi rasa gelisah yang anda rasakan.

Mitos Pernikahan

Mitos memang sudah banyak berkembang di masyarakat dan tidak seharusnya kita khawatir secara berlebihan karena adanya mitos tersebut. Berikut adalah beberapa mitos pernikahan yang seringkali membuat cemas para calon pengantin :

Tidak Boleh Menikah di Bulan Suro

Di kalangan masyarakat Jawa, menikah di bulan suro adalah sebuah larangan. Sangat tidak dianjurkan untuk memilih tanggal pernikahan di bulan suro. Menikah di bulan suro dipercaya bisa membawa bencana bagi kedua pengantin dan kehidupan rumah tangga yang akan mereka jalani. Padahal, menurut agama Islam, semua bulan baik dipilih untuk menikah.

Masa Pingitan

Beberapa orang mempercayai bahwa sebelum menikah calon mempelai wanita akan dipingit terlebih dahulu. Jadi, sebelum acara pernikahan, dua calon pengantin tidak boleh bertemu. Konon katanya, jika mereka dibiarkan bertemu atau tidak dipingit maka akan ada kesialan dalam pernikahan tersebut.

Sunda dan Jawa Tidak Cocok

Pernikahan terjadi karena dua orang saling mencintai. Namun, ada mitos mengatakan bahwa meskipun saling mencintai, orang sunda dan jawa tidak diperbolehkan untuk menikah. Konon katanya pernikahan orang sunda dengan orang jawa akan membawa kesialan. Tapi tenang, jelas sekali bahwa mitos ini tidak terbukti kebenarannya.

Anak Pertama Tidak Boleh Menikah dengan Anak Ketiga

Di masyarakat Jawa, anak pertama tidak boleh menikah dengan anak ketiga. Konon katanya, jika anak pertama menikah dengan anak ketiga maka pernikahan mereka tidak akan berjalan lancar. Hal ini juga hanya mitos belaka dan tak akan mempengaruhi kondisi pernikahan dua orang yang saling mencintai.

Adik Dilarang Melangkahi Kakak

Menurut orang jaman dahulu, seorang adik tidak boleh menikah mendahului kakaknya. Jika hal ini terjadi maka sang kakak akan seret jodoh atau kesulitan menemukan jodohnya. Hal ini juga merupakan mitos belaka karena pada dasarnya jodoh ada di tangan Tuhan dan tidak dipengaruhi dengan urutan siapa yang lebih dulu menikah.

Anak Sulung dengan Anak Sulung Tidak Cocok

Selain larangan anak ketiga dan anak pertama menikah, ada juga larangan menikah untuk anak sulung dengan anak sulung. Konon katanya dua anak sulung tidak akan bisa bersatu dalam kehidupan rumah tangga yang damai. Hal ini juga hanya mitos belaka yang tidak perlu dicemaskan.

Itulah tadi beberapa mitos seputar pernikahan yang perlu anda ketahui. Jangan sampai karena mitos-mitos ini anda jadi kesulitan untuk menemukan pasangan hidup anda. Jangan sampai juga persiapan pernikahan anda berantakan hanya karena mitos pernikahan yang beredar di masyarakat ini.