Anjuran Buat Wanita Hamil Saat Bulan Puasa
Setiap muslim pasti menantikan datangnya bulan Ramadhan, tak terkecuali wanita hamil. Ibadah puasa yang diwajibkan bagi seluruh umat muslim tersebut diharapkan dapat membawa keberkahan bagi yang menjalankannya.
Namun wanita hamil saat bulan puasa memiliki keringanan tersendiri untuk menjalaninya. Terutama jika puasa yang dilakukan dapat berpengaruh pada kesehatan si ibu atau janinnya. Salah satu ulama masyhur Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah memaparkan bahwa pada wanita hamil terdapat dua hal yaitu:
Wanita hamil yang kuat menjalankan puasa
Jika baginya mudah dalam menjalankan puasa dan ia bersemangat dan mampu sepanjang hari selama berpuasa, maka wanita hamil tersebut wajib berpuasa. Terlebih jika janin yang dikandung tidak menampakkan gejala yang membahayakan maka itu tandanya wanita hamil tersebut memang dapat menjalani ibadah puasa.
Dalam ilmu kedokteran memang ada trisemester awal tengah dan akhir dimana pada beberapa semester kehamilan, dimana janin sangat membutuhkan asupan makanan yang cukup dari sang ibu. Namun semua itu kembali pada kondisi wanita hamil tersebut apakah memungkinkan atau malah membahayakan jika wanita hamil menjalani ibadah puasa.
Jika memang wanita hamil tersebut kuat dan tidak membahayakan janin jika ia berpuasa, maka saat itu tidak ada udzur baginya untuk meninggalkan amalan puasa tersebut, seperti bermalas-malasan untuk puasa karena bawaan hamilnya.
Wanita hamil yang lemah dalam menjalani puasa
Kondisi lain yang terjadi pada wanita hamil saat bulan puasa adalah ketidakmampuan atau lemahnya kondisi yang dialami wanita hamil. Badannya lemas jika menjalani puasa sehingga detak jantung janin melemah. Dalam kondisi ini maka wanita hamil jangan berpuasa. Jika sampai membuat tubuhnya lemas dan berpengaruh tidak baik bagi janin maka wanita hamil tersebut justru wajib baginya untuk tidak berpuasa.
Diantara beberapa kondisi wanita hamil yang dilarang berpuasa selain dari tubuhnya yang merasa lemas, maka kondisi seperti wanita hamil pengidap atau menderita diabetes atau kadar gula dalam darah wanita hamil meninggi, maka kondisi ini membuat tubuh menjadi lemas. Sehingga jika ia berpuasa maka akan semakin melemah yang menjadikan detak jantungnya juga akan berpengaruh.
Kondisi lain yang lumrah dialami wanita hamil adalah morning sick atau perasaan mual hingga muntah di pagi hari. Kondisi morning sick umumnya dialami di waktu pagi hari dan beragam makanan yang diasup wanita hamil biasanya akan bereaksi mual dan berujung muntah. Maka sesudahnya wanita hamil akan merasakan lemas sehingga memerlukan asupan makanan pengganti apa yang sudah dimuntahkan.
Kondisi lainnya adalah wanita hamil saat bulan puasa yang memiliki penyakit maag atau asam lambung yang meningkat sewaktu-waktu dan ini adalah salah satu jenis gangguan pada pencernaannya.
Kondisi wanita hamil yang seperti ini disamakan dengan kondisi orang yang sedang sakit, dimana jika mengalami kesulitan dalam menjalankan puasa maka boleh meninggalkannya. Namun ia harus menggantikan atau mengqodho puasa tersebut dilain hari jika ia mampu.
Kondisi wanita hamil saat bulan puasa terkadang tidak bisa diperkirakan. Karena pengaruh hormon, kondisi penyakit yang menyertainya serta masa semester kehamilan itu sendiri. Meski wanita hamil memutuskan untuk berpuasa, maka tetap harus memperhatikan asupan nutrisi yang cukup saat sahur dan berbuka. Asupan gizi yang harus tercukupi adalah karbohidrat sebanyak 50% serta protein sebanyak 25% dan lemak sebanyak 10 hingga 15%. Disamping itu kandungan mineral serta vitamin juga harus tercukupi sehari-harinya.
Selamat menjalankan ibadah puasa bagi wanita hamil. Semoga selama puasa sehat terus ya bunda.