Inilah Doa Pernikahan Bahasa Jawa yang Diperbolehkan
Doa Pernikahan Bahasa Jawa yang Populer
Ketika mengunjungi pesta penikahan, sudah seharusnya kita mendoakan kedua mempelai. Begitu juga kedua mempelai yang harus berdoa untuk kelanggengan rumah tangganya. Selain menggunakan bahasa Arab, masih banyak juga yang mengucapkan doa pernikahan bahasa Jawa. Apakah hal tersebut diperbolehkan?
Nah, di sini, kami akan mengulas informasi terkait doa pernikahan menggunakan bahasa Jawa. Simak informasinya sampai selesai, ya.
Apakah Boleh Berdoa Menggunakan Selain Bahasa Arab?
Sebelum mengucapkan doa pernikahan menggunakan bahasa Jawa, mari kita ketahui dulu apakah hal tersebut diperbolehkan atau tidak.
Di dalam Agama Islam, berdoa disunnahkan menggunakan Bahasa Arab. Doa dalam Bahasa Arab, paling diutamakan. Karena, doa-doa yang ada di dalam hadits maupun Alquran, semuanya berbahasa Arab.
Meski begitu, Allah juga tidak memberatkan hambanya. Umat Islam boleh juga menggunakan bahasa lain selain Bahasa Arab. Bahkan, berdoa dengan isyarat pun diperbolehkan jika memang orang yang bersangkutan tidak dapat berbicara.
Doa-Doa Pernikahan dalam Bahasa Jawa
Dalam bahasa Jawa, pengantin disebut dengan manten. Doa bagi manten yang umum diucapkan oleh orang Jawa, adalah sebagai berikut:
“Selamet nggeh, mugi-mugi dados keluarga ingkah sakinah, mawaddah, lan warohmah, aamiin.”
Doa di atas, bisa diiringi dengan ucapan tambahan. Salah satu ucapan tambahan yang populer adalah sebagai berikut:
“Cepet diparingi keturunan lan ingkang penting diparingi keturunan ingkang soleh, lan solehah. Mugi-mugi diparingi berkahipun dan ketresnan sangking Allah SWT, aamiin.”
Doa di atas, memiliki arti yang hampir sama dengan doa pernikahan dalam Bahasa Arab. Artinya adalah, mengharapkan keluarga dan kedua pasangan senantiasa diberkahi oleh Allah SWT.
Rasulan: Prosesi Membaca Doa Pernikahan Adat Jawa
Setiap daerah, memiliki urutan prosesi pernikahan yang berbeda-beda. Begitu juga dengan adat Jawa yang memiliki prosesi yang khas. Bahkan, salah satu urutannya adalah membaca doa. Adapun urutannya adalah sebagai berikut:
- Kirim doa, atau yang dikenal juga dengan sebutan rasulan.
- Prosesi siraman
- Prosesi midodareni
- Prosesi akad nikah
- Prosesi panggih
- Resepsi pernikahan
Dalam prosesi pertama, yaitu rasulan, terdapat pembacaan doa. Makna rasulan sendiri yaitu kirim doa kepada Allah SWT. Tujuannya yaitu agar diberi rahmat dan karunia, keselamatan, keberhasilan, dan kesehatan bagi keluarga dan kedua calon mempelai.
Dalam proses rasulan, terdapat beberapa prosesi sebagai berikut:
- Para santri akan membaca ayat-ayat suci Alquran sebanyak 30 juz.
- Tahlilan yang kemudian dilanjutkan dengan membaca doa serta selamatan.
Upacara rasulan dilakukan 2 hari sebelum prosesi pernikahan dilangsungkan. Upacara ini, akan dilakukan di rumah orangtua mempelai wanita.
Keutamaan Doa Dalam Pernikahan
Ada beberapa hal yang menjadi keutamaan di dalam doa pernikahan. Adapun keutamaannya adalah sebagai berikut:
- Doa pernikahan merupakan sebagai pengantar. Pasalnya, rumah tangga sering diwarnai oleh hal yang indah maupun cobaan. Di sinilah keutamaan doa dalam mengantar pasangan agar rumah tangganya senantiasa dalam perlindungan Allah SWT.
- Doa adalah salah satu amalan yang masuk ke dalam ibadah. Artinya, doa sangat penting di dalam sebuah pernikahan.
- Doa juga dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.
- Kedua pasangan yang sudah menikah, harus saling mendoakan. Tujuannya agar selalu menerima kelemahan dan kelebihannya.
Kesimpulan
Mendoakan yang menikah dengan Bahasa Jawa, termasuk amalan yang diperbolehkan. Namun, tetap diutamakan menggunakan Bahasa Arab dan doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Selain Bahasa Jawa, boleh juga menggunakan bahasa lain, maupun bahasa isyarat.
Demikian ulasan seputar doa pernikahan Bahasa Jawa. Jika merasa nyaman berdoa menggunakan Bahasa Jawa, silahkan berdoa sesuai kemampuan Anda. Namun, tetap lebih utama berdoa dengan menggunakan Bahasa Arab.