9 Aksesoris Baju Pernikahan Adat Palembang untuk Wanita

9 Aksesoris Baju Pernikahan Adat Palembang untuk Wanita

Pada dasarnya, pernikahan butuh banyak persiapan, mau itu persiapan nikah di musim hujan atau kemarau, maupun persiapan pernikahan adat seperti pernikahan adat Palembang. Bicara soal pernikahan adat, tentu ada baju dan aksesoris adat yang juga harus dikenakan mempelai pengantin.

Kalau begitu, apa saja ya aksesoris dalam pernikahan adat Palembang yang wajib dikenakan? Buat kamu yang berencana menikah dengan adat Palembang, yuk cek daftarnya di bawah ini!

Aksesoris Baju Pernikahan Adat Palembang untuk Mempelai Wanita

Ini dia daftar dan penjelasan beberapa aksesoris untuk pengantin wanita sesuai adat Palembang.

Mahkota.

Baik pengantin pria maupun wanita sama-sama mengenakan mahkota kesuhun dengan bentuk dan makna yang berbeda. Untuk pengantin wanita, mahkota ini melambangkan sifat keibuan dan kelembutan.

Cempako (cempaka).

Selain mahkota, mempelai wanita juga mengenakan aksesoris kepala lainnya. Salah satunya adalah cempako, yang berbentuk bunga cempaka dan ditusuk pada sanggul atau gelungan. Tusuk cempako ini melambangkan keindahan perilaku orang Palembang yang terjaga.

Sanggul Malang (Gelung Malang).

Rambut mempelai wanita dalam adat Palembang digelung atau disanggul, yang disebut sebagai Sanggul atau Gelung Malang. Sanggul ini terbuat dari rambut asli, yang kemudian dirangkai bersamaan dengan bunga mawar, melati, maupun tusuk cempako tadi.

Tebeng Malu.

Kalau kamu perhatikan, pada hiasan kepala pengantin wanita adat Palembang ada aksesoris berbentuk bola-bola pada bagian samping. Aksesoris yang satu inilah yang dimaksud sebagai Tebeng Malu, dan dipasang di samping telinga. Maksud dari Tebeng Malu adalah manusa wajib menjaga pandangannya.

Terate (Taratai).

Terate atau Taratai merupakan aksesoris penutup bagian pundak dan dada. Makna di balik aksesoris ini adalah sebagai gambaran kesucian, kemegahan, dan kesabaran orang Palembang.

Kebo Munggah.

Kebo Munggah adalah kalung yang terdiri atas tiga susun dan memiliki ornament yang bentuknya menyerupai kepala kerbau (kebo). Sesuai tradisi, kalung Kebo Munggah dibuat dari emas 24 karat dan bermakna kesuburan serta sebagai penolak bala.

Palak Ulo.

Palak Ulo adalah gelang yang juga secara tradisi terbuat dari emas 24 karat dan dipakai mempelai wanita di lengannya. Gelang ini bertabur batu mulia dan berbentuk ular naga.

Songket Lepus.

Mempelai pengantin dalam adat Palembang mengenakan kain songket Lepus, yaitu kain yang ditenun menggunakan benang emas serta memiliki berbagai motif. Contohnya motif bunga tanjong, melati, mawar, atau pucuk rebung. Beda motif, beda pula maknanya.

Cenela.

Cenela adalah sandal yang sama-sama dipakai kedua mempelai pengantin. Makna di balik cenela adalah bahwa manusia harus memiliki pelindung diri saat melangkah dalam kehidupan, yaitu agama. 

Itu tadi 9 aksesoris dalam pernikahan adat Palembang yang dikenakan pengantin wanita. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!